Situasi Pandemi? Ketahui 5 Hal Ini Agar Ramadhan Kali Ini Lebih Berarti
Mei 15, 2020Tahun ini Ramadhan terasa sangat berbeda kita jalani. Biasanya Ramadhan selalu identik dengan kampung halaman dimana banyak orang-orang kembali pulang, kini justru identik dengan kota perantauan. Membuat banyak orang-orang yang tidak bisa kembali pulang, menikmati kehangatan bersama keluarga. Ramadhan yang biasanya identik dengan keramaian kali ini berubah menjadi kesunyian. Masjid-masjid yang biasanya dipenuhi orang-orang bahkan sampai berdesak-desakan, kini tampak seperti suasanan yang normal bahkan terlihat sepi- jauh dari sebelumnya.
Tentu kita sadar, kondisi ini tidak sendiri kita hadapi. Seluruh dunia turut mengalami hal yang serupa. Menjalani physical distancing selama Ramadhan tentu pengalaman baru untuk kita saat ini. Memang berada di rumah dalam kurun waktu yang begitu lama tidak akan menyenangkan. Namun dengan mengetahui 5 hal ini, Ramadhan kita kali ini justru akan sangat berarti lho.
1. Tidak terjadi peningkatan angka kecelakaan lalu lintas dan jalanan cenderung normal
Suasana Ramadhan memang selalu dijadikan kesempatan untuk mudik bagi para perantau. Sehingga tidak jarang kita mendengar banyak kasus kecelakan akibat padatnya arus lalu lintas. Dan dari physical distancing ini ternyata bisa jadi ada banyak nyawa yang terselamatkan.
2. Ramadhan kali ini secukupnya saja
Coba deh renungkan, Ramadhan kali ini benar membuat kita manjadi pribadi yang lebih bersyukur dengan apa adanya- secukupnya aja. Berbeda dengan Ramadhan kita sebelumnya yang mungkin segalanya berlebihan. Misalnya aja ketika berburu makanan berbuka puasa, acap kali kita berlebihan atau belanja kebutuhan yang terlalu berlebihan.
Ramadhan membuat kita merasa bahwa Ramadhan itu identik dengan kemewahan menyambut Lebaran, harus beli baju baru untuk hadir dalam acara silahturahmi di rumah si A dan si B di kampung halaman. Padahal, hari ini justru kita mulai menyadari bahwa Ramadhan adalah kesederhanaan.
Kita nggak perlu tuh banyak makan makanan di restoran mewah setiap kali ada jadwal buka puasa bersama sahabat, karena kita cukup berbuka di rumah dengan makanan sehat yang kita buat sendiri. Toh, lebih hemat pengeluaran. Kita juga nggak perlu banyak membeli barang-barang yang sebenarnya tak perlu dibeli untuk dibawa pulang ke kampung halaman demi menunjukkan sebuah pencapaian.
3. Ramadhan kali ini membuat lebih banyak peduli
Di tengah situasi pandemi saat Ramadhan ini membuat tingkat kepedulian kita meningkat. Mulai dari kepedulian kita terhadap orang-orang yang kita sayang dengan tidak pulang kampung karena tetap menjalani physical distancing. Bahkan sampai kepedulian kita untuk berbagi pada sesama yang membutuhkan ditengah situasi yang kita sendiri sebenarnya juga butuh. Disini kita juga diajarkan untuk tidak memikirkan diri sendiri, melainkan juga peduli dengan orang lain.
4. Ramadhan kali ini memberi kesempatan pada diri sendiri untuk menilai ketaatan kita pada-Nya
Jelas Ramadhan kali ini menjadi begitu spesial untuk kita, karena kita jadi punya kesempatan untuk menilai lebih jauh bagaimana diri kita sesungguhnya. Apakah kita tetap menjalankan ibadah terawih meski kita harus menjalaninya sendiri di rumah? Apakah kita tetep intensif dalam membaca Al Quran di rumah tanpa tadarus bersama? Apakah kita melakukan semua ibadah itu, meski tidak bersama dan diketahui banyak orang? Ramadhan kali ini menjadi lebih spesial karena kita diberi kesempatan untuk benar-benar menilai diri kita sendiri.
5. Ramadhan kali ini membuat kita bersahabat dengan teknologi
Mengartikan jarak bukan sebagai kelipatan angka, karena perasaan kita akan menemukan jarak terdekatnya. Rasa membuat kita tetap dekat dengan keluarga kita, meski saat ini kita menjalaninya jauh dari keluarga di kampung halaman. Nah, perkembangan teknologi saat ini membuat jarak bukan lagi menjadi penghalang bagi silahturami. Fitur video call dalam aplikasi sosial media membuat kita dapat terhubung dengan mudah pada keluarga, kapan saja yang kita inginkan. Semakin bersahabat kan dengan teknologi.
Benar rasanya “Allah tidak akan menguji hambanya di luar batas kemampuannya”. Coba bayangkan apa jadinya jika mewabahnya COVID-19 ini terjadi saat belum adanya teknologi yang begitu berkembang pesat seperti sekarang? Mungkin akan sangat jauh lebih berat untuk dijalani.
Apa jadinya saat tidak adanya perkembangan teknologi melalui belanja online dari rumah? Mungkin akan banyak orang yang mati bukan saja hanya karena terjangkit virus, melainkan karena kelaparan.
So, sebenarnya selalu ada hikmah dari setiap perjalanan yang kita hadapi, karena selalu ada ruang untuk kita bersyukur. Selalu ada sudut pandang yang lebih bijak. Dengan menyadari 5 hal ini Ramadhan kita di perantauan menjadi lebih membahagiakan deh
2 komentar
Mudah mudahan ini adalah ramadan seumur hidup menjalaninya dengan begitu syahdu. Memang tidak semuanya negatif dengan adanya pandemi ini banyak juga sisi positifnya.
BalasHapusTapi tetap saja, anjuran sudah keluar masih banyak keliaran tanpa masker. Walau pun demikian momen ramadan tidak berkurang dan semngatnya tetap membara. Buktinya di penghujung ramadan kita tetap mendapatkan ucapan taqabbalallahu minna wa minkum dari kerabat terdekat.
Iy mudah mudahan bang. Rsamya beda tapi ad hikmahny
Hapus