Duduk Bareng DDW, Ajarkan Aku untuk Lebih Peduli
Maret 24, 2019"Di sini senang, di sana senang
Di mana-mana hatiku senang
Lalalalalalala.. lalalalalalala..
Lalalalalalala.. lalalala.."
Penggalan lirik lagu anak ini menggambarkan kegembiraanku hari itu. Di tengah rintik hujan yang sendu aku malah berkendara asik dari Medan-Binjai. Bukan kepalang, undangan dari Dompet Dhuafa Waspada (DDW) ini menjadi pengalaman luar biasa untukku. Memang benar ya, setiap apa yang kita lewati akan menjadi cerita sendiri. Dan setiap kejadian akan ada hikmahnya.
GATHERING MEDIA; PERLUAS ILMU DIRI & RAJUT SILATURRAHMI, YOK PEDULI
Gathering media bareng DDW kali itu misalnya, ada banyak cerita baru di sana. Aku yang awalnya tidak tahu menau soal ternak-menernak setelahnya jadi sedikit tahu. Yang tidak mengenal sekarang jadi kenal. Yang awalnya tidak begitu peduli, kini menyadarkanku untuk menjadi diri yang lebih peduli. Karena ada banyak hal yang dilakukan bersama di sana, mulai dari duduk bareng, foto bareng, ke kandang kambing bareng, nyate bareng, dan juga makan bareng. Pokoknya kita seru-seruan deh di sana.
Nyate Bareng |
Diskusi Bareng |
Seseru-serunya kita, kita tetap diingatkan untuk peduli sesama. Peduli dengan teman yang belum makan-minum, peduli dengan yang belum duduk, dan pastinya peduli dengan masyarakat yang lebih membutuhkan. So, yok saatnya kita peduli!
INDONESIA KAYA, YOK KITA PEDULI!
Kepedulian kita harus tumbuh sejak dini. Apalagi dengan kondisi Indonesia sekarang ini. Indonesia yang terkenal dengan berbagai kekayaan alamnya, dengan julukan sebagai "Surga Dunia," sebenarnya membuat hati meringis. Bagaimana tidak, Negeri agraris ini masih mengandalkan impor negara asing untuk beberapa urusan, seperti beras dan daging. Hal yang menjadi salah satu penyebab mengapa Negeri ini belum memberi kemakmuran untuk rakyatnya meski dengan hasil yang melimpah, terutama bagi peternak-peternak kecil.
Kampung Ternak DDW |
Seru-seruan saat KunjuKunj ke Kampung Ternak |
Bergerak dari kurangnya perhatian dan keberpihakan terhadap peternak lokal itu Dompet Dhuafa Waspada yang bergerak sebgai negara lembaga nirlaba memberanikan kemauan untuk mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan mendirikan Kampoeng Ternak Mandiri (KTM). KTM berdiri sejak 1 Juni 2008 sebagai bentuk pendayagunaan dana zakat, sedekah, dan dana sosial lain para donatur. Dimana KTM Dompet Dhuafa Waspada mengembangkan program peternakan yang berbasis pada peternakan rakyat (peternak mustahik).
Sulaiman, pemimpin Cabang Dompet Dhuafa Waspada menuturkan dalam memberdayakan para peternak lokal, KTM Dompet Dhuafa Waspada mengoptimalkan program kapasitas peternak, modal, dan pemasaran. Ketiga hal itu merupakan faktor yang dapat mewujudkan kemanirian dan kemajuan peternak lokal. Tak hanya itu, program ini merupakan sistem bergulir. Sistem ini saling menyokong dengan tujuan agar perekonomian daerah tersebut dapat tumbuh membaik.
Hal ini yang dirasakan masyarakat, yang mana mereka telah mendapatkan manfaat dari KTM Dompet Dhuafa Waspada.
"Dulu saya berprofesi sebagai penyiram bibit swait yang berpenghasilan 50ribu sehari. Menjadi peternak hanya angan-angan. Tapi siapa sangka angan-angan itu menjadi kenyataan saat Dompet Duafa Waspada hadir di desa kami," ungkap Wanto.
Udah tahukan gimana program ini bermanfaat untuk warga? So, saatnya kita sama-sama peduli untuk memajukan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kalau bukan kita siapa lagi. Kalau tidak sekarang kapan lagi. Yok peduli!
Sdmoga bermanfaat
0 komentar