Bahas Hilirisasi Produk Daerah, Ternyata Buat Aku Tahu Banyak Soal Sumut Lho!
Maret 21, 2019
"Indonesia raya
Merdeka! Merdeka!
Tanahku negeri yang kucinta"
Tanahku negeri yang kucinta"
Penggalan lagu yang diciptakan Wage Rudolf Soepratman ini menjadi pembuka untuk mengawali kegiatan yang diadakan Forum Merdeka Barat 9 Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia atau disingkat FMB9 di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Lantai 2, Rabu 20 Maret 2019 kemarin.
Kegiatan yang membahas Hilirisasi Produk Daerah dan Perdagangan antar Daerah itu membuatku yang awalnya tidak tahu menjadi tahu dan banyak tahunya, khususnya untuk wilayah tinggalku, Sumatera Utara.
Sumatera Utara memiliki luas daratan 71.680 km2, dan terkenal dengan perkebunannya yang luas sejak dulu hingga saat ini. Baik dikelola perusahaan swasta maupun negara. Dimana hasil perkebunan menjadi penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia. Jadi tak heran jika dulunya kota Medan merupakan kota perdagangan bahkan sampai sekarang, sehingga disebut juga The City of Trader.
Nah, setelah mendengar paparan dari beberapa narasumber, yaitu Rully indrawan selaku Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop UKM, Iskandar Simorangkir selaku Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro & Keuangan Perekonomian RI juga Sabrina, Sekda Prov. Sumut, aku tahu bahwa kinerja perdagangan antar daerah terus meningkat. Jika perdagangan terus meningkat tentu kesejahteraan masyarakat akan membaik. Setuju kan?
Dalam hal ini, Presiden secara khusus memberikan mandat pada Kementerian Perdagangan untuk melakukan konsolidasi dalam penanganan perdagangan antardaerah, yang berisi (1) menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga bahan pokok dan barang penting, (2) mengutamakan penyerapan produksi dalam negeri, (3) meningkatkan ekspor dan menjaga neraca perdagangan, dan (4) membangun dan merevitalisasi pasar rakyat.
Sejalan dengan meningkatnya perdagangan antar daerah, rasanya program hilirisasi produk unggulan daerah menjadi penting untuk dilaksanakan. Langkah tersebut dimaksudkan untuk menaikkan nilai tambah produk unggulan hingga ratusan persen.
Sebagaimana yang disampaikan narasumber bahwa perekonomian Sumatera Utara berada di atas nasional, yang berasal dari pertanian, perhutanan dan perkebunan. Sumatera Utara mempunyai potensi yang bagus dengan di dukung SDA yang melimpah ruah, dan berpotensi untuk terus di kembangkan. Jelas dengan begitu Sumatera Utara memiliki produk unggulan dalam perdagangan.
Oh ya, produk unggulan Sumatera Utara tidak hanya Industri Kelapa sawit lho seperti yang aku paparkan di atas tadi. Tetapi juga ada Industri Karet, Kayu, Cokelat, Kopi, Hasil laut dan juga Aluminium.
Berbicara soal perdagangan, khususnya perdagangan antar daerah, UMKM memiliki andil penting.
"Aspek penting bagi bangsa dalam perdagangan antar daerah diantaranaya UMKM yang menggerakan ekonomi nasional dan koperasi sebagai bagian dari pembangunan UMKM yang lebih kuat," papar Rully Indrawan, selaku Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop UKM.
Tentu hal tersebut tidak bisa berjalan sendiri, perlu support pemerintah pusat dan daerah. Jadi sejauh ini sudah ada success story dari Sumatera Utara lho untuk mengembangkan optimalisasi hilirisasi itu terjadi dan juga perdagangan antar daerah.
Gimana nih? Udah siap donk ya mendukung kebijakan hilirisasi produk daerah?
Semoga bermanfaat!
3 komentar
Wew ternyata Sumut oke juga yah kak
BalasHapusWah iya emng. Sumut terkenal dgn sawitnyaa. Mantap ni tulisannya jd tau sekilas tentang produk di Sumut
BalasHapuswah, keren keren, emang sih dari dulu sumatera utara terkenal dengan perkebunannya, tapi mungkin sekarang yang paling banyak di sumatera utara itu perkebunan sawitnya ya kak :D
BalasHapus