Pahlawan (Saat Ini), Mereka Yang Perangi Segala Hal Merusak Generasi
November 07, 2017
Sudah menginjak usia 72 tahun sebagai negara merdeka, sebenarnya bukanlah hal yang mudah untuk Indonesia. Jika kita putar ulang waktu adakah dari kita yang ingin merasakan perjuangan itu? Yang ikut berusaha mengusir para kolonial hingga akhirnya kita terbebas sekarang? Bercucur keringat bahkan bertumpah darah demi sebuah kata (akhir) merdeka.
Perjuangan yang tidak mudah telah dilewati para pahlawan kita. Mereka yang telah bersedia mengorbankan harta dan nyawa untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan yang pada saat itu hanya bermodalkan senjata api seadanya, selebihnya menggunakan bambu runcing.
Barangkali tidak lepas pula dari ingatan kita bahwa tiap tahunnya selalu ada perayaan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November. Setiap tahun kita mengenang jasa para pahlawan. Namun sayangnya kita dapat merasakan bahwa mutu peringatan itu menurun dari tahun ke tahun. Kita tidak lagi menghayati makna dari hari pahlwan itu. Peringatan yang kita lakukan sekarang cenderung bersifat seremonial. Memang kita tidak ikut mengorbankan nyawa seperti para pejuang di Surabaya pada masa itu misalkan. Tapi bukan berarti semua itu dapat kita lupakan.
Setidaknya meski tidak harus mengorbankan nyawa seperti mereka (red: pahlawan), kita juga harus menjadi pahlawan untuk negeri yang (katanya) sudah merdeka ini. Tentu ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menjadi pahlawan di saat ini. Sebab setiap zaman memiliki tantangan sendiri. Barangkali pada waktu dulu herorisme menjadi tolak ukur dikatakan pahlawan. Lantas sekarang?
Saat ini jika ingin dikatakan pahlawan, terlepaslah dari rokok, terlepaslah dari segala macam jenis narkoba, tawuran, dan segala bentuk perbuatan negatif lainnya. Perangi segala hal yang merusak generasi penerus bangsa itu. Tidak usah lagi dipungkiri, saat ini anak yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) saja sudah terjerumus dalam hal yang salah. Saya ungkapkan ini sesuai fakta.
Pernah pada satu kesempatan untuk melengkapi tugas dari organisasi, yang kebetulan harus mencari narasumber sebagai pemakai narkoba. Saya menemukannya, seorang anak berusia 7 tahun yang sudah terjebak dengan barang haram tersebut dan juga 2 remaja lainnya yang sudah candu berat.
Miris. Saat ini jengkal wilayah mana lagi yang masih bebas dengan rokok dan segala jenis narkoba? Di tengah ketidak jelasan polemik ini, tentang siapa pengedar narkoba dan siapa yang benar-benar berperang melawan narkoba, siapa pecandu, dan siapa yang diposisikan (oleh hukum) sebagai pecandu, masihkah kita mau diam?
Mari bergerak. Saatnya lakukan perubahan untuk bangsa. Jadilah pemuda yang benar- benar menjadi pahlawan untuk Negara.
0 komentar