Senandung Syair
Oktober 04, 2017
Fajar hampir tak lagi hangat
Ingatan tentang kerinduan redup dalam luka
Titik-titik penyesalan membalut dalam jiwa
Raga kini terhempas hanyut tak terlihat
Aku mengumpulkan nyeri, membiarkan air mata gugur
tak pada musimnya
Apa yang terlintas tentang cinta hambar sudah
Luka menggerayangi hati tak berdosa
Pahit atau manis tak lagi beda
Aku terus bertanya, “Akankah kasihmu dapat kugapai?”
Rampung, singgah pada beranda hatiku.
Ini tentang senandung syair cintaku
Syair kesunyian, tuk terjaga akan angan kelam.
Medan, 28 Januari 2015
Catatan: Tulisan sudah diikutsertakan dalam sayembara dan dibukukan.
0 komentar