DOKAR, Sajikan Rasa Berbeda
Juli 20, 2017
Bisnis kuliner memang tidakk ada matinya.
Setiap hari ada saja kreasi baru di dunia kuliner yang membuat masyarakat
tergiur untuk mencicipinya. Banyak pula kalangan masyarakat yang gemar
berwisata kuliner untuk mencicipi ragam kuliner unik khas Indonesia. Boleh
dikatakan bahwa bisnis kuliner adalah bisnis yang gampang-gampang susah.
Tapi jika ada modal yang relatif kecil dan
diiringi dengan inovasi yang kreatif bukan mustahil menjadi langkah awal
kesuksesan bisnis kuliner, baik itu menu makanan ringan bahkan sampai menu
makanan berat, misalnya saja donat. Jajanan ini di zaman sekarang ini sudah
tidak asing lagi terdengar oleh kita. Jenis jajanan ini sudah
banyak dijajakan di pasar. Bahkan penjualan donat dilakukan dengan keliling
oleh pedagang roti, yang biasanya lewat di pagi atau sore hari. Peminat roti donat juga banyak, mulai dari
kalangan anak-anak hingga orangtua. Itu sebabnya mengapa sampai sekarang donat
masih sering dicari para pecinta roti.
Secara
kasat mata donat memiliki bentuk yang sama, sama-sama bolong di tengah. Tapi
donat yang disebut Dokar ini berbeda dari donat lainnya yang biasa kita nikmati.
Berawal dari namanya yaitu Dokar (Donat Bakar) kita sudah tahu bahwa donat ini
dibakar. Benar sekali, donat ini memang dibakar terlebih dahulu sebelum
dilumuri toping.
Penyajian
untuk dokar ini pun berbeda dari donat lainnya, sebab Dokar tidak hanya
disajikan dengan toping yang bagian atasnya diberi mentega lalu dibalut dengan
seres seperti donat pada umumnya. Disini kita dapat memilih toping sesuai
selera. Varian toping yang disajikan pun beragam. Mulai dari toping coklat, green tea, mocca, tiramisu, coklat oreo
atau yang disingkat dengan co oreo. Tidak hanya toping manis saja yang
disediakan, tetapi juga ada aneka toping yang asin dan pedas, misalnya toping
balado dan jagung bakar. Bahkan Dokar ini bisa dibuat ala burger yang
ditengahnya diletakkan sosis.
Bisnis
yang ditekuni oleh ayahnya Ihsan dan keluarga ini berawal dari pulau Jawa. Saat
dimana mereka pergi ke pulau Jawa, mereka singgah di gerai pemilik Dokar.
Hingga akhirnya ayahnya Ihsan memutuskan untuk membawa jajanan asal pula Jawa
itu ke Sumatera. Untuk memulai bisnis yang sejak tiga tahun lalu sudah
ditekuni, ayahnya Ihsan tidak perlu mengeluarkan modal terlalu besar.
Donat
yang memiliki tekstur empuk ini benar terasa nikmat jika dibakar. Apalagi
nantinya balutan toping akan meleleh di atasnya. “Kalau dibakar dia lebih crunchy,”
kata Ihsan sambil membakar donat pesanan pelanggannya.
Sejauh
ini jajanan Dokar ini hanya ada satu di Medan, yaitu di Jalan Komplek TVRI,
Kecamatan medan Tembung. Karena jajanan ini terbilang langka, banyak para
pembeli yang memarkirkan motornya di pinggir pasar hanya untuk menikmati sensai
Dokar. Bahkan beberapa dari mereka bisa membeli Dokar seminggu dua kali.
Seperti Ali, siswa SMK ini selalu menyempatkan waktunya sepulang sekolah untuk
membeli Dokar. “Dua kali sih dalam
seminggu paling dikit belinya. Kadang kalau apa tiga kali,” ungkapnya.
Harga
yang ditawarkan untuk jajanan ini juga tidak mahala. Hanya dengan Rp 4.000,-
s/d Rp 5.5000,- kalian para pecinta kuliner sudah bisa mendapatkan satu Dokar
dengan pilihan toping yang beragam.
Untuk
pulau Sumatera sendiri, gerai Dokar sudah ada dua. Dimana satunya lagi terletak
di Tanjung Balai. “Untuk Medan memang Cuma kita yang buka usaha ini. Tapi ada
juga di Tanjung Balai. Itu orang yang minta ke kami untuk buka usaha Dokar di
sana,” papar Ihssan.
Jadi
tidak ada salahnya sesekali kita menikmati menu baru dari kuliner yang
dijajakkan di kota kita. Buat kalian yang sudah berselera untuk mencicipi donat
bakar ini, silahkan langsung saja datang ke gerai bang Ihsan yang buka setiap
Senin sampai Sabtu. Selamat mencicipi!
0 komentar